Rabu, 23 April 2014

Pengujian Bahan



                                                                              Pengujian Bahan
Pengujian bahan adalah pengujian suatu material untuk mengetahui sifat mekanik, cacat, dan lain-lain suatu material. Dalam pengujian bahan ini ada 2 macam jika ditinjau berdasarkan sifat dari pengujian tersebut, yaitu :

a.    Pengujian Destruktif
Pengujian destruktif adalah pengujian suatu material, tapi hasil akhirnya akan menyebabkan cacat atau rusak. Pengujian ini dilakukan dengan cara merusak benda uji dengan cara pembebanan atau penekanan sampai benda uji tersebut rusak, dari pengujian ini akan diperoleh sifat mekanik bahan. Pengujian destruktif terdiri dari : 

1.    Pengujian Kekerasan
Pengujian kekerasan adalah pengujian suatu material dengan mengukur ketahanan suatu material terhadap deformasi plastis. Nilai kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap penetrasi. Pengujian kekerasan dibagi menjadi 3 cara, yaitu : 


a.    Pengujian kekerasan dengan cara penekanan
Pengujian ini merupakan pengujian kekerasan terhadap bahan (logam) dimana dalam menentukan kekerasannya dilakukan dengan menganalisis indentasi pada benda uji sebagai reaksi pembebanan tekan. Pengujian ini sendiri dibagi menjadi tiga metode sesuai dengan indentor yang digunakannya. jenis-jenis pengujiannya adalah :

1.    Metode Brinell
Pengujian kekerasan dengan metode brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja yang ditekankan pada permukaan material uji




2. Metode Vickers
Pengujian kekerasan dengan metode vickers bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid


3. Metode Rockwell
Pengujian kekerasan dengan metode rockwell bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji


b.    Pengujian kekerasan dengan cara goresan
Pengujian ini merupakan pengujian kekerasan terhadap benda (logam) dimana menentukan kekerasannya dengan mencari kesebandingan bahan yang dijadikan standar. Pengujian ini menggunakan metode Moh’s.



c.    Pengujian kekerasan dengan cara dinamik
Pengujian ini merupakan pengujian kekerasan yang dilakukan dengan cara mengukur tinggi pantulan dari bola baja atau hammer intan yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Skeleroskop shore (shore sceleroscope) merupakan contoh paling umum dari suatu alat uji kekerasan dinamik.


2.    Pengujian Tarik
Pengujian tarik adalah pengujian suatu material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah dalam satu garis lurus. Pengujian ini digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.


3.    Pengujian Impact
Pengujian impact adalah pengujian suatu material untuk mengetahui kekuatan impactnya. Kekuatan impact adalah kekuatan suatu material untuk menahan beban dinamik yang diberikan secara mendadak yang menyebabkan patah atau rusak. Ada 2 metode dalam pengujian ini, yaitu charpy dan izod.


4.    Pengujian Struktur
Pengujian struktur adalah pengujian yang digunakan untuk melihat struktur logam. Prosesnya adalah material dipotong dan dikikis pada permukaannnya hingga halus, kemudian dilakukan analisa visual secara makroskopis dan juga secara mikroskopis. Dalam pengujian mikroskopik, spesimen diamati secara khusus menggunakan mikrsokop metalurgi untuk mengetahui struktur spesimen dan juga rasio dari tiap tiap komponen dalam spesimen.

b.    Pengujian Non-Destruktif
Pengujian non-destruktif adalah salah satu teknik pengujian material tanpa merusak benda ujinya. Pengujian bertujuan untuk mendeteksi secara dini timbulnya crack atau flaw pada material secara dini. Dari tipe keberadaan crack pada material uji dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu inside crack dan surface crack. Pengujian non-destruktif antara lain adalah :

1.    Pengujian Visual
Metode ini bertujuan untuk menemukan cacat atau retak serta melihat korosi pada permukaan. Digunakan alat bantu optikal untuk dapat melihat cacat atau retakan pada permukaan secara jelas.

2.    Pengujian Cairan Penetran
Metode ini digunakan untuk menemukan cacat permukaan terbuka dari permukaan solid, baik logam maupun non logam. Metode ini menggunakan 3 jenis cairan untuk melihat cacat pada permukaan, yaitu penetrant, cleaner, dan developer. Proses pengujian ini adalah :
1.    Pembersihan permukaan.
2.    Penetration, pada tahap ini diberikan cairan penetran pada permukaan benda kerja yang diperiksa, kemudian ditunggu beberapa saat, sehingga cairan dapat masuk ke dalam celah retakan.
3. Cleaning, yaitu pembersihan cairan penetran, pembersihan tidak boleh berlebihan, karena dapat menyebabkan penetrant yang meresap akan terbilas semua.
4. Development, yaitu pemberian developer pada permukaan yang telah bersih, cairan developer akan menyerap cairan penetran kembali ke permukaan.
5.  Inspection, setelah penyemprotan cairan developer, maka cacat pada permukaan akan tampak.
6.  Pembersihan akhir.


4.    Pengujian Partikel Magnet
Pengujian partikel magnet yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan dan permukaan bawah suatu komponen dari bahan feromagnetik. Dengan menggunakan prinsip memagnetisasi bahan yang akan diuji yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik dalam bahan yang diuji tersebut. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran ini menandakan adanya cacat pada material. Caranya adalah dengan menaburkan partikel magnetic di permukaan. Partikel-partikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet atau arah medan magnet akan berbelok sehingga terjadi kebocoran fluks magnetik. Bocoran fluks magnetik akan menarik butir-butir feromagnetik di permukaan sehingga lokasi cacat dapat ditemukan.


5.    Pengujian Radiografi
Pada pengujian ini diletakkan film dibelakang objek, kemudian objek akan disinari sinar laser x atau sinar gamma. Apabila pada objek terdapat cacat, maka akan terjadi variasi intensitas pada film. Hasil film inilah yang akan menunjukkan kecacatan yang ada pada spesimen.

6.    Pengujian Eddy Current
Metode ini memanfaatkan prinsip elektromagnetik dimana arus yang dialirkan pada kumparan akan menghasilkan gaya elektromagnetis yang dikenakan pada benda uji, hingga terbentuk arus eddy. Arus ini menandakan adanya induksi magnet pada logam dan bila terdapat cacat besarnya impedansi yang diukur sensor arus eddy akan berubah. Metode ini hanya dapat diterapkan pada logam saja.


7. Pengujian Ultrasonik
Pada pengujian ini gelombang suara dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisikan atau dipantulkan akan diamati. Gelombang suara akan terganggu jika terdapat retakan atau delaminasi pada material. Gelombang ini akan dibangkitkan transducer piezoelectric dan akan diterima kembali untuk dikonversikan menuju energi listrik kembali. 


9 komentar:

  1. Zihatpegiyarto
    Zihatpegiyarto@ppns.ac.id
    Ppns.ac.id
    Terimakasih atas postingan nya

    BalasHapus
  2. pembelajaran yang sangat cocok untuk saya jangan lupa kunjungi bog kami
    https://ppns.ac.id/

    BalasHapus
  3. terimakasih atas ilmunya
    tolong kunjungin website https://ppns.ac.id/ dan https://ilhamakbarariansyah.wordpress.com/

    BalasHapus
  4. terimakasih atas pembelajaran dan ilmunyaaa
    jangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id/

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih infonya gan. jangan lupa kunjungi web https://ppns.ac.id dan https://ajibagus522659969.wordpress.com/

      Hapus
  5. Terimakasih atas informasinya.
    jangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
    Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
    https://bit.ly/38P1KV

    BalasHapus
  6. Caesars Casino, Inc. announces partnership with Harrah's Lake Tahoe
    Caesars Entertainment, 파주 출장마사지 Inc. (“Caesars") today 부산광역 출장샵 announced an agreement to acquire Harrah's Lake 경기도 출장마사지 Tahoe, an 군포 출장마사지 approximately 서울특별 출장샵 7.1 million sq ft.

    BalasHapus